Langsung ke konten utama

BAHAN BANGUNAN HEMAT ENERGI?EMANG ADA?

Mari kita bahas tentang bahan bangunan hemat energi,ada beberapa emang bahan bangunan yang hemat energi,seperti salah satu contohnya,yaitu :
- Bambu
- Lampu Bohlam


1. Mengapa Bambu?


Dalam bangunan, bambu bisa di jadikan berbagai macam fungsi seperti bambu sebagai alternatif tulangan beton. Bambu untuk tulangan beton lebih di khususkan untuk tulangan beton pada plat lantai. Bambu memiliki kuat tarik khususnya pada bagian kulit (luar) cukup tinggi. Namun pemanfaat bambu untuk tulangan beton masih perlu di teliti lebih dalam lagi, mengingat adanya kekurangan yang dimiliki pada bambu. Dapat diterapkan juga untuk kerangka rumah di daerah rawan gempa bumi, pembangunan rumah panggung, konstruksi dinding rangka, maupun atap.Selain untuk menghemat energy, bambu juga dapat menghasilkan oksigen sebesar 35% lebih banyak dari tumbuhan lain.














2. Mengapa Lampu Bohlam?
banyak yang bertanya pasti "apa ngaruhnya Lampu Bohlam kecil gitu sama hemat energi?" inilah jawabannya :



Lampu CFL atau Compact Fluorescent Light atau lampu neon padat adalah jenis lampu yang menggunakan 3 formulasi fosfor untuk memancarkan cahaya. Ini berbeda dengan cara kerja bohlam yang memanaskan filamen tipis di dalamnya hingga bercahaya. Perbedaan ini menyebabkan lampu CFL bisa menghemat hingga dua pertiga energi yang dihabiskan bohlam biasa, tapi menghasilkan cahaya yang sama terangnya. Kelebihan lainnya, lampu CFL 10 kali lebih awet dan 70% lebih sedikit menghasilkan panas dibandingkan bohlam.


Dalam sebuah rumah atau bangunan, konsumsi listrik  terbesar umumnya berasal dari sektor pencahayaan. Oleh karena itulah penggantian bohlam menjadi CFL akan berefek cukup besar terhadap penghematan energi. Berdasarkan lumen rating (pengukuran cahaya yang dikeluarkan), sebuah lampu bohlam 60 watt cahayanya yang sebanding dengan CFL 15 watt. Jika  mengganti 4-5 lampu bohlam menjadi CFL, hitung saja penghematan yang bisa dilakukan. Tidak hanya menghemat energi, tapi menghemat biaya listrik juga.



Lampu CFL memiliki berbagai ukuran dan bentuk, sehingga menggunakannya untuk berbagai keperluan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Nah, jika ingin mengganti bohlam konvensional dengan lampu CFL, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :


- Cek bentuk dan ukuran
Lampu CFL terkadang memiliki ballast (bagian diantara tabung kaca dan ulir) yang berukuran lebih besar dari dudukan bohlam standar. Cek terlebih dahulu untuk menentukan cocok tidaknya dudukan bohlam dengan bagian-bagian lampu CFL.
- Cek kompabilitas dengan dimmer
Jika hendak menggunakan dimmer (saklar pengatur keredupan lampu), pastikan lampu CFL tersebut mendukung. Karena tidak semua lampu CFL bisa berfungsi dengan dimmer. Baca petunjuk pada kemasan untuk memastikan kesesuaiannya.
- Buang CFL dengan benar
Semua lampu dengan fluorescent mengandung sejumlah merkuri, walaupun telah sampai pada batas pakai dan mulai meredup. Merkuri adalah logam berat beracun yang bisa menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup atau tertelan dalam waktu yang lama atau jumlah yang besar. Untuk menghindari limbah merkuri, bawa lampu CFL bekas pakai ke fasilitas daur ulang.
Jika kita bisa ikut berkontribusi menghemat energi dengan cara semudah ini, mengapa tidak kita lakukan? Bahkan, jika setiap rumah di seluruh dunia mengganti 1 bohlamnya dengan CFL, penghematan energinya sama dengan ‘menyingkirkan’ 1 juta mobil dari jalanan.


Mari ganti bohlam dengan CFL, mulai dari 1 lampu, mulai dari sekarang.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Fisik Pembangunan

  Kepala Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana Wilayah, mempunyai tugas: ·    · Membantu Kepala BAPPEDA dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dibidang perencanaan fisik dan prasarana. ·    · Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan pedoman dan petunjuk teknis bidang perencanaan fisik dan prasarana wilayah. ·    · Menyusun perencanaan pembangunan bidang PU, Perumahan, Perhubungan, LH dan penataan ruang. ·    · Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan bidang PU, Perumahan, perhubungan, LH dan penataan ruang. ·    · Melaksanakan inventarisasi permasalahan di bidang fisik dan prasarana Wilayah serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahan masalah. ·    · Melakukan dan mengkordinasikan penyusunan program tahunan di bidang fisik dan prasarana Wilayah yang meliputi bidang PU, Perumahan, Perhubungan, LH dan Penataan ruang dalam rangka pelaksanaan RENSTRA Daerah atau kegiatan-kegiatan yang diusulkan kepada Pemerintah Provinsi dan

RANDOM

"terkadang emang sulit untuk di mengerti dan berat untuk di pahami,terkadang semua lebih mencari yang semu di banding yang pasti,karena apa?karena yang semu itu ga akan pernah ada,tapi dia bakal ada menemani disaat sepi." udah lama ga buka blog,sekalinya nulis malah bernada begini -_-'..mendadak dapet kalimat kaya gitu,hasil semedi -_-"

KOTA kurang TAMAN

Akhir akhir ini ngerasa makin panas aja nih kota dimana pun kita berada khususnya indonesia,pembangunan dimana mana,pemborong kayanya ga bisa liat lahan kosong dikit langsung dibangun,terkadang dan kebanyakan ga sebanding besar bangunan dengan lahan terbuka hijaunya,banyak orang membahas tentang kotanya ingin 1.tidak macet, 2.bersih, 3.tidak ada kriminal, 4.dan nyaman ,tapi mereka melupakan tentang Taman Kota, semua orang diluar ribut dengan pemanasan global,tapi hanya sebagai slogan aja kalo diliat masih banyak orang yang belum sadar akan pemanasan global,kalo anda berjalan di luar rumah aja sekitar jam 9 pagi aja udah kerasa panas,apa lagi di jam 12 didalam rumah makin berasa kan panasnya,kalo kita sambil ngobrol dengan orang tua kita mereka sangat merasakan perjalanan panas di daerah itu,udah saatnya yang kita sadar dengan pemansan global ini,mari kita tanam pohon dari yang mikro dulu yaitu di lingkungan rumah,baru setelah itu dukung untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau untuk Kota